Kamis, 22 November 2018

Pelajaran hari kemaren

Kemaren ada seorang teman yang berkata padaku "Lihatlah dirimu ketika aku terjatuh kau menguatkanku bahkan dengan berapi-api tapi.. ketika kau sendiri yang jatuh kau bahkan tidak bisa walau hanya sekedar berdiri" tawanya seusai meyadari hal itu, aku memang tidak bisa menguatkan diri sendiri tapi setidaknya ada kau yang menguatkanku bukan? itulah guna teman saling menguatkan karna diri ini sadar bahwa berdiri sendiri, menguatkan diri sendiri itu hampir tidak mungkin. Bukannya tidak mungkin karna setelah dikuatkan kita aka dengan mudah menguatkan diri sendiri. 

Satu pelajaran yang kuambil kemaren tepat tanggal 21 bulan November tahun 2018 bersama dengan seseorang disamping kita, akan membuat hidup kita lebih mudah dibandingkan dengan kita yang berdiri sendiri...

#Pelajaran dari seorang teman yang telah bersamaku selama 7 tahun ini. Thanks for you, Sis!!
Good Night readers..

sorry

Mungkin aku akan melanjutkan cerita tentang gadis kecil dan keluarganya ketika aku sudah benar-benar siap menceritakannya..

sorry ya gaesss...

Minggu, 11 November 2018

sok

Bukannya aku tidak mau belajar untuk memahami seseorang, karena pada kenyataannya aku akan mendapat sakit pada akhirnya..
Bukannya aku "SOK"  alay atau apa tapi memang itu kenyataan nya terus aku bisa apa???
Aku terlalu EGOIS untuk sekedar memikirkan bagaimana perasaan orang.. aku tau.

Maaf gaess kalo nyepam..
Harap maklum akunya lagi galau.. 

Aku

Banyak hal yang telah terjadi dalam hidup tapi ini bukanlah alasan untuk membuat diri berhenti berikhtiar..
Banyak hal yang telah terjadi entah bagaimana penilaian orang, tapi aku tetaplah aku..
Masih sama, di mana aku tetaplah aku yang akan terus dan selalu berusaha membahagiakan kedua orang tuaku..





Jumat, 09 November 2018

Sang Ibu

Pagi yang cerah hari ini kurasa?
Aku bahkan tidak tau bagaimana rasanya merasa..
Dengan bertemankan matahari yang terik ini aku akan lanjutkan kisah kemaren..

Seperti aku yang ada di suatu pagi yang cerah sang ibu dan putri kecilnya juga, tetapi berbeda dengan aku yang hanya merasa, sang ibu dan putri nya benar-benar merasakan kecerahan pagi ini. Bahkan, sang ibu dan putri kecil nya merasakan bahwa sang mentari tersenyum kepadanya. Tidak seperti aku yang bahkan hanya merasa jika pagi ini cerah. Masih di suatu pagi yang cerah, ketika.. Ya!! tidak seperti ibu-ibu yang lain yang ketika di pagi hari lebih memilih mengejar karier dibanding mendampingi anaknya yang masih balita sang ibu berbeda, Ia lebih memilih mendampingi putrinya menjalani masa pertumbuhannya dan memastikan anaknya benar-benar dalam didikan yang baik yaitu dalam pengawasan sang ibu. Dan aku merasa bwakan apa bedanya dengan dititipkan dan dididik sendiri. Tapi, aku lupa bahwa akan ada saatnya bahwa sang putri akan menginjak dewasa dan akan selalu mengingat ketulusan sang ibu yang telah mendampingi pertumbuhan dan mendidik nya. Bahkan ia akan selalu ingat, bukan mengingat dengan kecerdikannya tetapi mengingatnya dengan hati, yang bahkan jika semua orang telah meninggalkan dia di dunia ini ia akan selalu ingat ketulusan itu di dalam hatinya. Ya!! ia akan mengingatnya bahkan sampai akhir hayatnya.

Happy reading gaess..
Masih bersambung ya....
See you next time!!!

Kisah ini dimulai

Kisah ini dimulai dari sebuah keluarga kecil sederhana dengan satu putri mungil yang tinggal di gubuk kecil pinggiran kota. Sangat pinggir hingga terkadang bukan terkadang tetapi kerap sekali orang-orang sekitar menyebutnya pelosok. Terkadang aku iri bagaimana bisa keluarga kecil itu bertahan di gubuk kecil dengan banyak kekurangannya, bahkan aku sendiri pun tak sanggup untuk sekadar membayangkannya. Tapi suatu saat entah esok, atau pun berapa tahun kemudian aku akan tau apa rahasia keluarga kecil mereka bahagia...

Happy reading gaesss!!!
Bersambung..